Purwokerto, 24 Juni 2024 – Konsorsium antara Japan Atomic Energy Agency (JAEA) dan berbagai universitas serta institusi di Indonesia telah melaksanakan perjanjian penting yang bertujuan untuk mengembangkan teknologi radiasi menggunakan kode Monte Carlo, PHITS (Particle and Heavy Ion Transport code System). PHITS merupakan alat analisis canggih yang mampu memodelkan pergerakan hampir semua jenis radiasi dalam materi tiga dimensi.
Acara perjanjian tersebut dilaksanakan di Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) dan melibatkan sejumlah institusi terkemuka dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk BRIN-UNSOED, RSK Dharmais, RS Murni Teguh, UNAND, UIN Banten, UNHAN, UGM, UNBRA, UIN Malang, UNS, UKSW, UNNES, UNUD, UNDIKSHA, dan UNTAN.
Konsorsium ini telah dibentuk sejak tahun 2014 dengan tujuan utama untuk meningkatkan kapasitas penelitian dan pengembangan di bidang radiasi di Indonesia. Universitas dan institusi yang terlibat dalam konsorsium ini meliputi berbagai wilayah, termasuk Yogyakarta, Solo, Semarang, Purwokerto, Banten, Jakarta, Padang, Malang, Bali, Pontianak, dan Salatiga.
Penggunaan PHITS diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang penelitian dan aplikasi, mulai dari kesehatan hingga industri, dengan memungkinkan analisis yang lebih akurat dan efisien terhadap interaksi radiasi dalam berbagai material. Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Indonesia dalam penguasaan teknologi radiasi tingkat lanjut.
Dari UIN Malang, mewakili kegiatan ini adalah Prodi Fisika yang dihadiri oleh Dr. Imam Tazi, M.Si. Kaprodi Fisika telah terlibat dalam pengembangan program ini di Indonesia mulai tahun 2022 dengan mengirimkan sejumlah mahasiswa ke BRIN dalam skema MBKM kuliah dan riset.
Dengan perjanjian ini, diharapkan kolaborasi antara JAEA dan universitas-universitas serta institusi-institusi di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan dunia ilmu pengetahuan.